Posts

TIKUS DAN KEJU

Ada salah satu seni kehidupan yang saya pelajari malam ini, 15 Mei 2017. Sari dari perbincangan 3 jam dengan salah satu kerabat; seorang kontraktor, yang membahas rencana penanganan proyek yang sebenarnya bukan bidang saya. Sang Kontraktor ini yang menjadi “Si Guru” dalam kisah kali ini.

TENTANG REPTIL DAN MAMALIA (LEADERSHIP)

Image
Sore ini, Kamis 04 Mei 2017, saya mendapat pelajaran emas di salah satu sudut dalam gramedia Book Store Bintaro. Setelah membaca cepat belasan buku Best Seller pekan ini, saya dapat 1 analogi yang menarik, something valuable to learn, yakni tentang Leadership -Mamalia vs Reptil. Ulasan ini rupanya bagian dari Buku yang ditulis oleh Joseph B. White tahun 2006 , The Nature of Leadership : Reptiles, Mamals, and the challenge of Becoming a Great Leader. White menjelaskan tentang Leadership menggunakan analogi reptilian-mamalian pada sebuah piramida.  Dasar piramida berupa 4 karakteristik , yakni Hasrat untuk berkuasa (A desire to be in charge), kemampuan memimpin, kuat, dan berkarakter. Pada tingkat ke dua piramida, ada sifat mamalia dan reptilia. Tentang Reptil Sisi reptil saya menjadi begitu dominan sejak hidup di perantauan di Tengah belantara Sumatera. Datang dari keluarga Timur yang sangat mammals, berdarah hangat sehingga sangat bersahabat, ramah, mudah memaafkan, mudah...

SEMALAM DI SINDANG BELITI ULU

Image
Catatan perjalanan. 29 - 30 April 2017. Sindang Beliti Ulu (disingkat SBU) merupakan salah satu kecamatan yang berada dalam wilayah kabupaten Rejang Lebong. Kecamatan ini terbagi atas 8 desa. Desa yang saya kunjungi kali ini adalah desa Tanjung Agung. citra lokasi tempat saya bermalam. Image by : Google Earth  Koordinat : -3 23' 28" S ; 102 52' 45" E (3.38 LS; 102,86 BT). Ini merupakan pengalaman pertama saya masuk ke wilayah pedalaman Curup. Ini menjadi spesial, mengingat pamor nama "Kepala Curup" sebagai "Red Zone", wilayah dengan angka kriminalitas tertinggi. Ini menjadi pengalaman berharga, menelusuri desa-desa tua dengan akses jalanan yang belum maksimal.

#LEXSTORY A VISIT FROM AN INDIAN's NESTLE REPRESENTATIVE

Image
(Today Nestle comes to BMKG Kepahiang to get rainfall’s data of 2016 2017 ). follwoing text is a side-story of a Nestle's coffee Reasearcher's opinion about Coffee Farm and Farmer in Kepahiang Regency, Bengkulu. 45 minutes of valuable talking with a   https://www.nestle.in/  representative from India. He is from Nestle, and a coffee researcher. He had visited some places around Kepahiang too; for example  (Tanggamus, Kotabumi, Lahat etc) Lampung, Sumbagsel, Bengkulu, and Jambi, only to research about Coffee, how’s coffee farming here, and how to track the economic value of coffee. He tells me, its all about supply and demand. Fewer productivity can relate to High Rainfall, it causes failed coffee crop so the supply getting lower, and afterall, the price is higher. Second one, coffee price depend on The Investor. They invest more money in coffee, the price will be higher. Investor are concern about the demand in New York and London. Farmer in Kepahiang mo...

#LEXSTORY MEMOIRS OF A BASTARD (SAVING MEMORIES IN PICTURES)

Image

GEOSAINS : TSUNAMI FLORES 12 DESEMBER 1992

Image
MEMBINGKAI TRAGEDI, MEMBANGUN SPIRIT SADAR POTENSI BENCANA *Alexander Felix Taufan Parera Flores adalah sebuah entitas pulau fisik yang terletak di bagian Timur gugusan kepulaun Sunda kecil. Pulau ini seketika menyita atensi publik di penghujung tahun 1992, ketika sebuah bencana alam yang masih belum populer di kala itu telah memporak-porandakan pesisir utara pulau Flores bagian Timur. Bencana yang kemudian disebut Tsunami (adaptasi terminologi dari Bahasa Jepang) tersebut menelan korban 2080 jiwa yang meninggal dan 2144 yang terluka, berdasarkan laporan riset yang dipublikasikan oleh Badan Geofisika Amerika (AGU) pada tanggal 17 Agustus 1993.

PENENTUAN DAERAH RAWAN GEMPABUMI PADA KABUPATEN KEPAHIANG BERDASARKAN ZONASI GETARAN TANAH MAKSIMUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROBABILISTIC SEISMIC HAZARD ANALYSIS (PSHA)

Image
Abstrak Secara Astronomis, wilayah Kabupaten Kepahiang membentang dari 101º 55’ 19’’ sampai dengan 103º 01’ 29’’ Bujur Timur dan 02º 43’ 07’’ sampai dengan 03º 46’ 48’’ Lintang Selatan. Ditinjau dari aspek kegempaan, letak wilayah kabupaten Kepahiang dilewati oleh salah satu segmen lokal dari sistem sesar besar Sumatera, yakni segmen lokal Musi. Implikasi dari keberadaan segmen Musi menjadikan beberapa bagian kecamatan di wilayah kabupaten Kepahiang rawan terhadap bencana gempabumi. Penentuan daerah rawan gempabumi tersebut bisa menggunakan metode perhitungan percepatan tanah maksimum atau Peak Ground Acceleration (PGA) seperti yang telah dilakukan oleh Hadi dan Brotopuspito pada tahun 2015. Hasil dari penelitian tersebut, wilayah dengan nilai PGA paling tinggi adalah pada kecamatan Seberang Musi, serta sebagian wilayah Kecamatan Kepahiang, dan bagian kecil di sebelah Barat Daya kecamatan Tebat Karai. Nilai percepatan Tanah Maksimum pada wilayah Seberang Musi mencapai 0,8 g; sed...