TIKUS DAN KEJU

Ada salah satu seni kehidupan yang saya pelajari malam ini, 15 Mei 2017. Sari dari perbincangan 3 jam dengan salah satu kerabat; seorang kontraktor, yang membahas rencana penanganan proyek yang sebenarnya bukan bidang saya. Sang Kontraktor ini yang menjadi “Si Guru” dalam kisah kali ini.


Seperti biasa; saya tipikal pria yang sangat tertarik dengan segala pelajaran kehidupan yang dibalut dalam kisah pengalaman hidup, kegagalan berbisnis, pengkhinatan, dsb. Experience is the best teacher. Untuk bisa memetik inti dari kisah pengalaman,tentuya saya harus cermat mendengar, menyimak, dan menangkap point utama; sebagai bekal mengarungi kehidupan.

Kisah kali ini masih ada kaitan dengan “Reptilism” yang sudah saya bahas sebelumnya (tentang Seni menjadi Mamalia dan Reptil di tengah kehidupan – versi White). Pada kisah kali ini ada seni memangsa atau lebih tepatnya, seni mengintai umpan dan memilih momentum menyantap umpan.
Si Guru kali ini menegaskan, segala peluang dalam kehidupan, adalah perburuan yang tidak serta merta langsung aksi. Ibarat kita adalah seekor tikus, kita sedang berhadapan dengan sepotong keju. Tikus rakus tentu langsung menyantap Keju tanpa ada rasa curiga atau insting bahwa keju itu adalah perangkap atau jebakan.

Dalam kondisi seperti itu, tikus bijak adalah dia yang bersabar sambil mengamati. Dia yang tetap mengintai sambil memilih momentum. Jika tidak ada ancaman atau musibah yang terjadi pada si tikus rakus, barulah dia beraksi. Jika sebaliknya, setidaknya dia nothing to lose; tak ada yang dipertaruhkannya. Jadi, dia bermain dengan resiko besar, tapi dia cukup cerdik untuk tidak mempertaruhkan dirinya. The Game of Survival.

Seketika saya teringat pesan Warren Buffett yang berkaitan dengan manajemen resiko dalam berbisnis. Ibarat ketika kita hendak mengukur kedalaman air sungai, tentunya jangan gunakan kedua kaki untuk masuk ke dalam sungai. Cukup gunakan satu kaki; satunya lagi tetap pada tumpuan utama.


Jadi, ketika berhadapan dengan resiko, jangan langsung bertaruh tanpa perhitungan. Jangan langsung tergoda peluang, lantas gegabah dan bertindak ceroboh. Sebaliknya, tetap tenang sambil mengamati segala kemungkinan; play smart with the risk.

Comments

Popular posts from this blog

GEOSAINS : TSUNAMI FLORES 12 DESEMBER 1992

TENTANG REPTIL DAN MAMALIA (LEADERSHIP)

MY TRIP TO AN INCREDIBLY BLUE AND CRYSTAL CLEAR ‘DANAU KACO’, KERINCI