TENTANG REPTIL DAN MAMALIA (LEADERSHIP)

Sore ini, Kamis 04 Mei 2017, saya mendapat pelajaran emas di salah satu sudut dalam gramedia Book Store Bintaro. Setelah membaca cepat belasan buku Best Seller pekan ini, saya dapat 1 analogi yang menarik, something valuable to learn, yakni tentang Leadership -Mamalia vs Reptil. Ulasan ini rupanya bagian dari Buku yang ditulis oleh Joseph B. White tahun 2006 , The Nature of Leadership : Reptiles, Mamals, and the challenge of Becoming a Great Leader.


White menjelaskan tentang Leadership menggunakan analogi reptilian-mamalian pada sebuah piramida.  Dasar piramida berupa 4 karakteristik , yakni Hasrat untuk berkuasa (A desire to be in charge), kemampuan memimpin, kuat, dan berkarakter. Pada tingkat ke dua piramida, ada sifat mamalia dan reptilia.

Tentang Reptil

Sisi reptil saya menjadi begitu dominan sejak hidup di perantauan di Tengah belantara Sumatera. Datang dari keluarga Timur yang sangat mammals, berdarah hangat sehingga sangat bersahabat, ramah, mudah memaafkan, mudah percaya pada sahabat, hingga semua itu jadi Boomerang bagi saya. Salah tempat, mamalia datang dan hidup di lubuk kecil di tengah belantara Sumatera. Setelah semua pengkhianatan, baru ditamlar realitas hingga ada salah satu figur “ayah”, penasihat, yang beri peringatan : “di sini, lubuknya kecil tapi banyak Buaya”. Singkatnya, masyarakat di tempat perantauan saya ini lebih dominan sisi reptilnya.

 Saya tersentak. Membaca narasi Mamalia dan Reptil ini membawa saya kembali sejenak merefleksi perjalanan hidup 5 tahun di tanah Rantau ini. Kembali ke pembahasan utama, bahwa sesungguhnya, Joseph White menekankan bahwa Great Leader adalah bukan si Mamalia atau Si Reptil, melainkan kombinasi dari keduanya. Bahwa seorang Great Leader yang matang, harus mampu menggabungkan kekuatan Reptilia dan Mamalia.

Dua tahun belakangan, saya selalu percaya, dan saya benar-benar menjalaninya, bahwa harus banyak sisi reptil yang kita tonjolkan dalam hidup. Ini saya sadari sejak banyak dipermainkan dan ditipu kawan, sahabat, rekan bisnis, dsb. Dan ini baru saya sadari hari ini. Bahwa it's not about the “reptilian” traits being bad or the “mammalian” traits being good, tetapi menurut White to be a good leader you must have both the reptile side and mammalian side capped with innovation, risk-taking, an appetite for talent, and what he calls the “helicopter view” and the “sparkle factor

HELICOPTER VIEW = Bahwa seorang pemimpin harus punya Perspektif ibarat Helikopter, dpat melihat ke depan, melihat yang di belakang, dan melihat ke samping.

SPARKLE FACTOR = Faktor penarik, kemilau, Glossy. Bahwa seorang pemimpin harus punya Karisma, Magnetism (daya Tarik), benar-benar Hadir (presence)

Seorang pemimpin yang punya karakter paradoks. Seorang yang tidak hanya tegas, dominan, sangat disiplin, agresif, punya Goal dan ambisi, fokus pada sasaran, perhatian pada detail, analitis, logis dan kritis, economic sense and financial management (cermat dlm berhitung, perhitungan tajam), verifikasi dan kontrol, tetapi juga seseorang yang berbelas kasih, empowering, mampu merawat dan membesarkan komunitas, people sense (berorientasi pada hubungan sosial), percaya pada diri sendiri dan anggotanya.

Comments

Popular posts from this blog

GEOSAINS : TSUNAMI FLORES 12 DESEMBER 1992

MY TRIP TO AN INCREDIBLY BLUE AND CRYSTAL CLEAR ‘DANAU KACO’, KERINCI