AIR TERJUN SENGKUANG, KEPAHIANG - BENGKULU
“ sometimes good things fall apart so better things can fall together ..."
seperti aliran air di tengah belantara ini;
datang dan menyatu, mengalir bersama dan jatuh dalam harmoni
hadirkan kesegaran dan sajikan keindahan
bagi jiwa-jiwa kesepian yang butuh interaksi intim
dengan sepotong kecil bagian semesta
di tengah belantara Sumatera
Jumat, 16 Februari 2019.
Senja yang tak bersahabat. Awan stratus membentang di kaki horizon; hadirkan kesan gelap kala menatap ke langit. Rinai hujan masih belum jua berlalu. Intermitten Slight Drizzle; gerimis tipis yang awet kini menjadikan senja ini masih tak bersahabat.
Meski begitu, rencana telah disepakati dan gerimis tak menjadi
penghalang. Bergegas pas pukul 4 sore itu, kupacu kuda besi ke utara; menanjaki
dataran tinggi Kabawetan. Melaju full
throttle, tapi sesekali berpacu pada rpm
rendah agar bisa menikmati suasana sekitar.
Hamparan karpet hijau dedaunan di kebun teh Kabawetan begitu indah. Udara
khas dataran tinggi yang sejuk. Semuanya benar-benar menyegarkan mata dan jiwa.
Sejauh ini yang kuketahui, Kabawetan adalah tentang hamparan hijau
dedaunan teh. Ternyata, ada salah satu air terjun yang cukup spektakular untuk
memuaskan dahaga visual, dengan air yang sangat segar menggoda siapapun yang
telah berkunjung untuk menyatu; baik sekedar berendam atau berenang di bawah curahan
air.
Air terjun yang indah ini dikenal dengan nama air terjun Sengkuang.
Dalam penelusuran literasi, Sengkuang mengarah pada nomina suatu jenis buah;
atau yang lebih dikenal sebagai buah Bengkoang. Saya tak tahu asal usul nama
air terjun Sengkuang ini, but the one
thing I know is, This Waterfall is simply just perfect as it should be. Sesuatu
yang indah seperti seharusnya, tak perlu banyak campur tangan manusia untuk
memahatnya dan menjadikannya lebih indah.
but the one thing I know is, This Waterfall is simply just perfect as it should be
Air terjun Sengkuang adalah manifestasi kontradiksi yang tak saling
meniadakan, sebaliknya saling melengkapi dan pas. Dia berada di tengah alam
liar, meski aksesnya mudah dan tak butuh effort
lebih untuk mencapainya. Jadi, dia liar tetapi tak sulit dicapai. Cukup butuh
waktu tak lebih dari 30 menit untuk mencapai air terjun ini, menggunakan
kendaraan bermotor dari pusat kota Kepahiang.
Tanpa banyak bercerita, berikut saya lampirkan beberapa dokumentasi
pribadi saya kala berkunjung ke Air Terjun Sengkuang, sore itu, medio Februari
2019.
Anak tangga menuju lokasi serta jembatan penyeberangan bagi yang ingin melintasi sungai tanpa harus basah.
Panta Rhei
x
Comments
Post a Comment