MENIKMATI SERIAL DEXTER
*tonight is the night. The following notes come after i watch DEXTER Tv Series
DEXTER.
Sebuah kisah layar kaca yang diangkat dari novel karya Jeff Lindsay dan pertama kali tayang di layar kaca pada akhir tahun 2006.
Pertama kali saya tahu kisah Dexter saat tak sengaja menyimak tayangan televisi di kantor; pada tahun 2013. Sekilas menyimak, saya langsung suka tanpa perlu proses untuk menemukan garis besar kisah nya.
"damn, this guy is awesome. he even spend most of his time to see, observe, and know anything about Blood."
Demkian kesan perdana saya tentang sosok Dexter, si ahli Forensik spesialis bercak darah. Sosoknya yang yang aneh tetapi sangat jenius dan berbakat membuat saya tertarik menelusuri lagi kisah tentangnya. Tetapi kesibukan di awal karier serta minimnya me time membuat saya lupa memenuhi dahaga saya mencari tahu, kisah selanjutnya tentang Dexter.
FYI, sometimes i can be an introvert. Saat lelah dengan kekonyolan dan keterbelakangan dunia sosial di sekitar saya, pilihan terbaik adalah mendekam dalam Man's cave. Menghabsikan waktu dengan hal yang menurutku lebih berfaedah yakni dengan membaca buku atau menyimak karya seni sinema yang berkualitas; sinema yang setidaknya pernah masuk nominasi award di zaman nya.
Non Scholae sed Vitae Discimus. Yes, i'm a lifelong learner. And most of my teacher are those critical mind beyond Books or Movies that i've watched.
There's GOOD in BAD; and BAD in GOOD.
Ironi dalam realitas kehidupan. Hanya setiap kita yang perlu jeli melihat dan mencermati, mana kebaikan yang bisa kita pelajari dan mana sisi buruk yang perlu kita hindari.
Saat menyimak kisah DEXTER, ada banyak hal yang bisa saya pelajari. Baik dari plot cerita, darisegi istilah maupun teknik dalam mengamati kasus kriminal serta prosedur penegakan hukum (Law Enforcement). Saya juga bisa belajar tentang sosok Dexter yang ambivert; sosok yang multitafsir, bisa sebagai hero atau sebaliknya sebagai villain. Sosok yang cerdas dan manipulatif, yang tak mudah menyerahkan kontrol atas hidupnya di tangan orang lain, yang selalu jeli mengamati segala realitas di sekitarnya, mengamati orang-orang yang ada dalam circle-nya. Sosok yang selalu satu langkah lebih didepan rekan-rekannya.
Berikut beberapa hal yang menyita perhatian khusus bagi saya, setelah menyimak kisah Dexter per season. Catatan-catatan kecil yang menambah wawasan saya.
SEASON 01
Seluruh kisah di season perdana ini berputar antara Dexter dan Sosok Serial Killer yang dijuluki The Ice Truck Killer. Sosok tersebut digambarkan jenius dan sangat paham tentang kehidupan personal Dexter. Setiap kasus pembunuhannya seakan mengajak Dexter untuk bermain dan bernostalgia dengan masa lalunya
Terlepas dari alur cerita utama, ada beberapa hal yang menjadi catatan pribadi saya karena saya ketahui saat menyimak kisah Dexter ini.
* Mea Culpa : Ketika pihak kepolisian Miami salah menentukan tersangka, maka Kolonel LaGuerta diminta untuk melakukan Mea Culpa. Jadi, Mea Culpa adalah sebuah pengakuan kepada publik bahwa saya telah bersalah. Dalam kisah ini, bersalah karena menuduh dan menetapkan tersangka yang salah.
* Etorphine Hydrochloride : atau disingkat sebagai M99, merupakan obat penenang (tranqulizer) yang bersifat analgesik (obat penenang). M99 adalah Opioid (terbuat dari tanaman Opium). Obat ini digunakan Dexter untuk melumpuhkan target calon korbannya sebelum dibawa ke tempat eksekusi.
"damn, this guy is awesome. he even spend most of his time to see, observe, and know anything about Blood."
Demkian kesan perdana saya tentang sosok Dexter, si ahli Forensik spesialis bercak darah. Sosoknya yang yang aneh tetapi sangat jenius dan berbakat membuat saya tertarik menelusuri lagi kisah tentangnya. Tetapi kesibukan di awal karier serta minimnya me time membuat saya lupa memenuhi dahaga saya mencari tahu, kisah selanjutnya tentang Dexter.
FYI, sometimes i can be an introvert. Saat lelah dengan kekonyolan dan keterbelakangan dunia sosial di sekitar saya, pilihan terbaik adalah mendekam dalam Man's cave. Menghabsikan waktu dengan hal yang menurutku lebih berfaedah yakni dengan membaca buku atau menyimak karya seni sinema yang berkualitas; sinema yang setidaknya pernah masuk nominasi award di zaman nya.
Non Scholae sed Vitae Discimus. Yes, i'm a lifelong learner. And most of my teacher are those critical mind beyond Books or Movies that i've watched.
There's GOOD in BAD; and BAD in GOOD.
Ironi dalam realitas kehidupan. Hanya setiap kita yang perlu jeli melihat dan mencermati, mana kebaikan yang bisa kita pelajari dan mana sisi buruk yang perlu kita hindari.
Saat menyimak kisah DEXTER, ada banyak hal yang bisa saya pelajari. Baik dari plot cerita, darisegi istilah maupun teknik dalam mengamati kasus kriminal serta prosedur penegakan hukum (Law Enforcement). Saya juga bisa belajar tentang sosok Dexter yang ambivert; sosok yang multitafsir, bisa sebagai hero atau sebaliknya sebagai villain. Sosok yang cerdas dan manipulatif, yang tak mudah menyerahkan kontrol atas hidupnya di tangan orang lain, yang selalu jeli mengamati segala realitas di sekitarnya, mengamati orang-orang yang ada dalam circle-nya. Sosok yang selalu satu langkah lebih didepan rekan-rekannya.
Berikut beberapa hal yang menyita perhatian khusus bagi saya, setelah menyimak kisah Dexter per season. Catatan-catatan kecil yang menambah wawasan saya.
SEASON 01
Seluruh kisah di season perdana ini berputar antara Dexter dan Sosok Serial Killer yang dijuluki The Ice Truck Killer. Sosok tersebut digambarkan jenius dan sangat paham tentang kehidupan personal Dexter. Setiap kasus pembunuhannya seakan mengajak Dexter untuk bermain dan bernostalgia dengan masa lalunya
Terlepas dari alur cerita utama, ada beberapa hal yang menjadi catatan pribadi saya karena saya ketahui saat menyimak kisah Dexter ini.
* Mea Culpa : Ketika pihak kepolisian Miami salah menentukan tersangka, maka Kolonel LaGuerta diminta untuk melakukan Mea Culpa. Jadi, Mea Culpa adalah sebuah pengakuan kepada publik bahwa saya telah bersalah. Dalam kisah ini, bersalah karena menuduh dan menetapkan tersangka yang salah.
* Etorphine Hydrochloride : atau disingkat sebagai M99, merupakan obat penenang (tranqulizer) yang bersifat analgesik (obat penenang). M99 adalah Opioid (terbuat dari tanaman Opium). Obat ini digunakan Dexter untuk melumpuhkan target calon korbannya sebelum dibawa ke tempat eksekusi.
Comments
Post a Comment