#LEXTRIP | BENGKULU : SEMALAM DI BUKIT KABA

-
A MISTY MORNING IN MYSTICAL MOUNT KABA

Saya telah berdomisili di kabupaten Kepahiang, Bengkulu, sejak Desember 2012, tetapi baru hari ini saya berkesempatan untuk mendaki dan mencapai puncak Gunung Kaba (Mount Kaba), atau "Bukit Kaba" yang cukup terkenal di provinsi Bengkulu.

Gunung Kaba sesungguhnya adalah gunung api dengan tipe Stratovolcano yang berlokasi di Kabupaten Rejang Lebong dengan ketinggian 1.938 mdpl. Menurut catatan dari web volcano.si.edu, terakhir kali Alert Level pada Gunung api ini pada tanggal 20 Oktober 2009.


*Sebelum menuju pos pendakian, saya mampir dulu di salah satu spot di daerah Curup, Rejang Lebong dengan tendensi mengeksplore sisi lain danau Mas Harun Bestari yang luasnya + 3.600 Hektar tersebut. Sisi lain ini maksudnya dari angle yang berbeda, yang sebelumnya belum pernah saya lakukan. Danau Mas ini menjadi salah satu wisata alam yang akan dipromosikan saat Visit Bengkulu 2020 nanti.


Lanjut, menuju ke gerbang pendakian Gunung Kaba. Terdapat dua jalur pendakian menuju puncak Kaba, yakni jalur utama dan jalur terdahulu (melalui hutan). Saya memutuskan untuk mendaki melalui jalur utama. Tiba di pos penitipan motor pkl 17:12. Bayar jasa parkir Rp.15,000; dan registrasi pendaki Rp.6,000; per nyawa. Mulai mendaki dari gerbang jalur utama pkl 17:30.

Jalur yang ditempuh cukup bersahabat dan tidak terlalu menguras energi. Tiba di tempat camping pkl 19:15 dengan catatan +- 7 kali berhenti istirahat. Cuaca cukup bersahabat, tidak hujan tetapi berkabut dan cukupdingin; perkiraan saya suhunya mencapai 14 celcius.


Unfortunately, Kabut tak jua hilang dari puncak Kaba sejak malam hingga siang pkl 11:00. Padahal sudah bangun pkl 05 subuh dan langsung menuju sisi barat untuk mengejar moment Sunrise dan hendak berpose a la di atas awan. Well, mungkin tidak sesuai target saya untuk bisa dapat foto dengan background kawah hitam dan danau  hijau khas Gunung Kaba kaeran alasan yang sama; Mist not gonna miss today. Tetapi di perjalanan saya kali ini, memang target utama saya adalah Experience, Explore, dan Moment. Explore rute sekaligus menambah pengalaman baru mendaki gunung api Lagipula, sensasi Misty morning di gunung Kaba yang masih cukup misterius ini benar-benar akan selalu saya ingat.



DOKUMENTASI :



    Pemandangan danau Mas dilihat dari salah satu lahan/kebun di sekitar danau tersebut.



   A Mystical misty morning next to the crater


   On My way to the peak...

   The Man and The Mist.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

GEOSAINS : TSUNAMI FLORES 12 DESEMBER 1992

-
Image
MEMBINGKAI TRAGEDI, MEMBANGUN SPIRIT SADAR POTENSI BENCANA *Alexander Felix Taufan Parera Flores adalah sebuah entitas pulau fisik yang terletak di bagian Timur gugusan kepulaun Sunda kecil. Pulau ini seketika menyita atensi publik di penghujung tahun 1992, ketika sebuah bencana alam yang masih belum populer di kala itu telah memporak-porandakan pesisir utara pulau Flores bagian Timur. Bencana yang kemudian disebut Tsunami (adaptasi terminologi dari Bahasa Jepang) tersebut menelan korban 2080 jiwa yang meninggal dan 2144 yang terluka, berdasarkan laporan riset yang dipublikasikan oleh Badan Geofisika Amerika (AGU) pada tanggal 17 Agustus 1993.
Read more

TENTANG REPTIL DAN MAMALIA (LEADERSHIP)

-
Image
Sore ini, Kamis 04 Mei 2017, saya mendapat pelajaran emas di salah satu sudut dalam gramedia Book Store Bintaro. Setelah membaca cepat belasan buku Best Seller pekan ini, saya dapat 1 analogi yang menarik, something valuable to learn, yakni tentang Leadership -Mamalia vs Reptil. Ulasan ini rupanya bagian dari Buku yang ditulis oleh Joseph B. White tahun 2006 , The Nature of Leadership : Reptiles, Mamals, and the challenge of Becoming a Great Leader. White menjelaskan tentang Leadership menggunakan analogi reptilian-mamalian pada sebuah piramida.  Dasar piramida berupa 4 karakteristik , yakni Hasrat untuk berkuasa (A desire to be in charge), kemampuan memimpin, kuat, dan berkarakter. Pada tingkat ke dua piramida, ada sifat mamalia dan reptilia. Tentang Reptil Sisi reptil saya menjadi begitu dominan sejak hidup di perantauan di Tengah belantara Sumatera. Datang dari keluarga Timur yang sangat mammals, berdarah hangat sehingga sangat bersahabat, ramah, mudah memaafkan, mudah per
Read more

MY TRIP TO AN INCREDIBLY BLUE AND CRYSTAL CLEAR ‘DANAU KACO’, KERINCI

-
Image
15 November 2018. This is my fifth visit to Kerinci (a regency in Jambi’s Province)   and my second trip to explore this small town. Kerinci is so popular for its Kerinci Seblat National Park (The largest national park on the island of Sumatera). Kerinci is also popular because there is a Volcano, the highest volcano in Indonesia, named Mount Kerinci. I have two reasons why I came back here. First, because Kerinci’s nature is so attractive, heavenly and idyllic.The second, because i have a close friend from this city so I stayed in his house for most of my visit. That’s why it’s an easy way to come and explore Kerinci when he was there guided me.
Read more